Jumlah penderita diabetes mellitus (DM) di Indonesia mencapai 8,6 persen dari total penduduk. Jumlah penderitanya akan terus bertambah bila tidak dilakukan perubahan gaya hidup, terutama edukasi pola hidup sehat yang perlu disebarluaskan kepada masyarakat.
Berdasarkan survei Badan Kesehatan Dunia (WHO), negara kita menduduki peringkat keempat terbesar jumlah penyandang DM.
Dalam seminar yang digelar Laboratorium Klinik Prodia dengan tema “Kendali Diabetes, Cegah Komplikasi”, Dr. dr. Aris Wibudi, Sp.PD (Dokter Tim Kepresidenan dan Ketua PB PEDI), mengemukakan, skrining DM itu penting, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi memiliki riwayat keluarga DM.
Memiliki berat badan berlebihan, kurang aktivitas fisik, diet tidak sehat, hipertensi, dislipidemia (kadar kolesterol abnormal) berisiko tinggi mengidap DM.
Sekalipun tak mengalami gejala apapun, katanya, orang yang berisiko tinggi dianjurkan melakukan skrining mendeteksi dini diabetes.
Yntuk skrining diabetes, Manager Prodia Indriyanti, dapat dilakukan dengan pemeriksaan kadar gula darah. Bila hasilnya menunjukkan positif DM, penderitanya dianjurkan segera melakukan konsultasi dokter. Namun bila hasilnya negatif, dianjurkan juga periksa ulang setahun kemudian.
Oleh sebab itu, lanjut Indriyanti, ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai, seperti sering kencing, sering haus, sering lapar, dan beberapa gejala lain yang tidak spesifik, yaitu lemah badan, kesemutan, penglihatan kabur, gatal, disfungsi ereksi pada pria atau gatal-gatal di sekitar kemaluan pada wanita.
Sekalipun penyakit diabetes ini menahun dan tidak mengenal kata sembuh, katanya, penyandang diabetes tetap dapat hidup berkualitas asal dapat mengendalikan kadar gula darahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar