HILANGNYA jerawat ternyata bukan suatu akhir dari masalah setiap orang. Karena setelah jerawat hilang, biasanya akan terlihat jelas bekas jerawat atau skar. Memang tidak setiap orang berhasil menghilangkan jerawat dengan hasil yang sempurna tapi ada juga jerawat meninggalkan bekas luka. Sehingga permukaan wajah terlihat menjadi sangat kasar dan rusak.
Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) Arthur S, Sp.KK, bekas luka pada wajah ada dua macam, yakni bekas luka yang lebih tinggi dibandingkan dengan permukaan kulit normal (skar hipertrofik), dan bekas luka yang lebih rendah (skarhipotrofik).
Skar hipotrofik atau yang lebih umum dikenal sebagai bopeng, jelasnya, dibagi lagi menjadi tipe ice pick alias bekas luka yang tajam seperti paku pemecah es, tipe box scar atau bekas luka seperti kotak, dan belas luka tipe rolling atau biasa disebut bekas luka yang melandai.
“Tiap tipe bekas luka ini mempunyai cara pengobatan yang berbeda-beda,” ucapnya.
Untuk bekas cacar biasanya adalah tipe box scar, terdapat beberapa alternatif pengobatan. Mulai dari krim, LASER, dermaroller, ataupun bedah kimia. Semua modalitas ini, terangnya, pada intinya mendorong pertumbuhan kolagen kulit sehingga sehingga diharapkan ketinggian bekas lukanya bisa kurang lebih sama dengan permukaan sekitarnya.
“Pengobatan bekas luka ini memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga pasien perlu bersabar. Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, kombinasi pengobatan dengan menggunakan krim, dermaroller, dan bedah kimia sudah dapat memberikan hasil dalam jangka waktu dua bulan, dan pasien biasanya sudah cukup puas pada bulan ke-6,” ungkapnya.
Selain skar, masalah wajah yang cukup sering mengganggu penampilan seorang wanita adalah flek. Dokter Arthur mengatakan, tidak semua flek pada pada wajah dapat dihilangkan. Untuk memastikan apakah flek tersebut dapat hilang atau tidak, perlu dilakukan pemeriksaan dengan alat khusus, seperti yang terdapat di RS Pertamina Balikpapan.
“Bila fleknya dalam, tidak ada pengobatan apapun bahkan laser sekalipun yang dapat memberikan hasil maksimal pada tipe kulit orang Asia. Flek yang tidak diobati dengan tepat, bukannya bertambah baik malah akan bertambah buruk,” tuturnya.
Adapun tindakan paling mudah yang bisa dilakukan untuk mengurangi flek, tambah dr Arthur, adalah dengan melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Yaitu dengan perlindungan fisik seperti payung dan topi, dan juga penggunaan tabir surya dengan SPF yang cukup.
“Tabir surya dengan SPF 30 cukup ideal untuk daerah tropis dan tipe kulit orang Asia, karena memberikan perlindungan yang cukup dan juga tidak terlalu lengket,” sambungnya.
Hal yang sering tidak diketahui oleh pengguna tabir surya, urainya, adalah bahwa pemakaian tabir surya ini harus diulangi setiap 2 jam, karena tabir surya yang digunakan mengalami kerusakan dalam melaksanakan tugasnya melindungi kulit dari sinar matahari.
“Setiap orang adalah unik, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut secara spesifik mengenai permasalahannya, baik dari jenis flek yang dialami, penyebab flek, karakteristik kulit, pekerjaan, dan banyak hal lainnya. Untuk hasil yang maksimal, pasien dianjurkan untuk berkonsultasi ke spesialis kulit agar mendapatkan pengobatan yang disesuaikan dengan kebutuhannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar